Sabtu, 31 Maret 2012

Rahasia terdalam dihatiku

-,-'


Sulit bila memiliki rasa yang tak terungkapkan. . .
Hanya diri yang tahu dan dapat memahami kekosongan hati ini. . . 
seakan berdiri diatas puing-puing kayu yang telah rapuh...
hingga kaki pun tak punyai kemampuan tuk bertumpu..

Tuk menatap pun ku tak mampu ...
apalagi ku harus menyapamu..
rasa ini semakin menyesakkanku..
Entah sampai kapan??

setiap kali ku coba tuk tetap bertahan 
dan kali itu pula ku harus tetap menyembunyikan dalam-dalam semua asa yang ada dalam benak ini...

"Ini rahasia semakin tak kuat aku menyimpanya terlebih ada kamu..
rahasia terdalam dihatiku yang akan  ku bilang bila tiba waktunya..."


Lirik Lagu Vania Larissa Rahasia Lyrics

Browse: / / /
Aku mencintaimu walau aku tak beritahumu
Jadi semenjak dulu cinta itu telah lama lahir
Sajak dan bait begitu mengalir
Tuntun penaku menulis tentangmu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Kini rahasia semakin tak kuat
Aku menyimpannya terlebih ada kamu
Rahasia terdalam di hatiku
Yang kan aku bilang bila tiba waktunya
Aku mencintaimu walau aku tak beritahumu
Sajak dan bait begitu mengalir
Tuntun penaku menulis tentangmu
Kini rahasia semakin tak kuat
Aku menyimpannya terlebih ada kamu
Rahasia terdalam di hatiku
Yang kan aku bilang bila tiba waktunya
Rahasia semakin tak kuat
Aku menyimpannya terlebih ada kamu
Rahasia terdalam di hatiku
Yang kan aku bilang bila tiba waktunya
Rahasia terdalam di hatiku
Yang kan aku bilang bila tiba waktunya
Yang kan aku bilang bila tiba waktunya
Bila tiba waktunya

Jumat, 30 Maret 2012

Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh   batas-batas topografi secara alami sedemikian rupa sehingga setiap air hujan yang jatuh dalam DAS tersebut akan mengalir melalui titik tertentu (titik pengukuran di sungai) dalam DAS tersebut. Dalam Bahasa Inggris pengertian DAS sering diidentikan dengan watershed, catchment area atau river basin.

Faktor utama kerusakan DAS yang mengakibatkan menurunnya infiltrasi adalah: 
(1) hilang / rusaknya penutupan vegetasi permanen / hutan di bagian huilu,
(2) pengunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya, dan
(3) penerapan teknologi pengelolaan lahan / pengelolaan DAS yang tidak memenuhi syarat yang diperlukan.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a6/Hydrographic_basin.svg/250px-Hydrographic_basin.svg.png

Contoh daerah aliran sungai.
Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah istilah geografi mengenai sebatang sungai, anak sungai dan area tanah yang dipengaruhinya.
 Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang di batasi punggung-punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil ke sungai utama (Asdak, 1995).
Daerah aliran sungai dapat menjadi sangat besar, contohnya daerah aliran sungai Mississippi meliputi lebih dari setengah Amerika Serikat. Ini berarti lebih dari setengah wilayah AS dialiri Mississippi dan anak-anak sungainya.
Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.

Masalah-masalah DAS di Indonesia

  1. Banjir
  2. Produktivitas tanah menurun
  3. Pengendapan lumpur pada waduk
  4. Saluran irigasi
  5. Proyek tenaga air
  6. Penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian lahan kering dan konservasi yang tidak tepat)

Faktor-faktor yang memengaruhi DAS di Indonesia

  1. Iklim
  2. Jenis batuan yang dilalui DAS
  3. Banyak sedikitnya air hujan yang jatuh ke alur DAS
  4. Lereng DAS
  5. Bentukan alam (mender, dataran banjir dan delta)

Metode perhitungan banyaknya hujan di DAS

  1. Metode Isohyet, yaitu garis dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki jumlah curah hujan yang sama selama periode tertentu. Digunakan apabila luas tanah lebih dari 5000 km²
  2. Metode Thiessen, digunakan bila bentuk DAS memanjang dan sempit (luas 1000-5000 km²

Daerah-daerah DAS

  1. Hulu sungai, berbukit-bukit dan lerengnya curam sehingga banyak jeram.
  2. Tengah sungai, relatif landai,terdapat meander. Banyak aktifitas penduduk.
  3. Hilir sungai, landai dan subur. Banyak areal pertanian.
Pola Aliran Sungai
Pola aliran merupakan pola dari organisasi atau hubungan keruangan dari lembah-lembah, baik yang dialiri sungai maupun lembah yang kering atau tidak dialiri sungai. Pola aliran dipengaruhi oleh lereng, kekerasan batuan, struktur, sejarah diastrofisme, sejarah geologi dan geomerfologi dari daerah alairan sungai. Dengan demikian pola aliran sangat berguna dalam interpretasi kenampakan geomorfologis, batuan dan struktur geologi.
a. Dendritik: seperti percabangan pohon, percabangan tidak teratur dengan arah dan sudut yang beragam. Berkembang di batuan yang homogen dan tidak terkontrol oleh struktur, umunya pada batuan sedimen dengan perlapisan horisontal, atau pada batuan beku dan batuan kristalin yang homogen.
b. Rectangular : Aliran rectangular merupakan pola aliran dari pertemuan antara alirannya membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku. Pola aliran ini berkembang pada daerah rekahan dan patahan.
c. Paralel: anak sungai utama saling sejajar atau hampir sejajar, bermuara pada sungai-sungai utama dengan sudut lancip atau langsung bermuara ke laut. Berkembang di lereng yang terkontrol oleh struktur (lipatan monoklinal, isoklinal, sesar yang saling sejajar dengan spasi yang pendek) atau dekat pantai.
d. Trellis: percabangan anak sungai dan sungai utama hampir tegak lurus, sungai-sungai utama sejajar atau hampir sejajar. Berkembang di batuan sedimen terlipat atau terungkit dengan litologi yang berselang-seling antara yang lunak dan resisten.
e. Deranged : pola aliran yang tidak teratur dengan sungai dengan sungai pendek yang arahnya tidak menentu, payau dan pada daerah basah mencirikan daerah glacial bagian bawah.
f. Radial Sentrifugal: sungai yang mengalir ke segala arah dari satu titik. Berkembang pada vulkan atau dome.
g. Radial Centripetal: sungai yang mengalir memusat dari berbagai arah. Berkembang di kaldera, karater, atau cekungan tertutup lainnya.
h. Annular: sungai utama melingkar dengan anak sungai yang membentuk sudut hampir tegak lurus. Berkembang di dome dengan batuan yang berseling antara lunak dan keras.
i. Pinnate : Pola Pinnate adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai membentuk sudut lancip dengan sungai induk. Sungai ini biasanya terdapat pada bukit yang lerengnya terjal.
j. Memusat/Multibasinal: percabangan sungai tidak bermuara pada sungai utama, melainkan hilang ke bawah permukaan. Berkembang pada topografi karst. Tabel 1. merupakan pola pengaliran dengan karaktersitiknya.